Amplifier adalah salah satu perangkat elektronika
untuk memperkuat sinyal, baik sinyal bunyi maupun gelombang listrik. Amlifier
yang kita bicarakan disini adlah amplifier yang memiliki input analog. Umumnya
amplifier yang terdapat di pasaran hanya memiliki 2 kanal input dan output
saja. Baik itu yang masih dalam bentuk kit pcb ataupun yang sudah dlam bentuk
jadi/siap pakai.
amplifier yang hanya memiliki 2 kanal saja biasanya
disebut amplifier stereo, dan amplifier yang memiliki sebuah kanal saja disebut
amplifier mono. Pada saat ini, film-film dengan format DVD memiliki stream
audio surround (dalam format Dolby Digital 5.1 ataupun DTS). Sehingga jika kita
menonton film tersebut dengan menggunakan amplifier tersebut, maka suara dari 6
stream audio (Front Left, Front Right, Center, Rear Left, Rear Right, dan LFE)
tersebut di-downmix menjadi 2 stream audio (Front Left dan Front Right) saja.
Sehingga efek-efek suara pada film akan kurang terasa. Atau jika player tidak
dapat men-downmix-nya, maka ada suara-suara yang tidak dapat didengar. Lain
halnya jika kita memilki amplifier surround, maka kita dapat menikmati tontonan
seperti di bioskop dengan efek-efek suara yang lebih nyata.
Tetapi biasanya amplifier surround harganya sangat
mahal sekali. Maka dari itu, kita disini akan mencoba membuat amplifier
surround dari beberapa buah amplifier, dengan kombinasi tertentu. Atau jika
kamu ingin membuat speaker aktif 5.1 untuk komputermu, kamu juga bisa mengikuti
cara ini, karena speaker aktif adalah amplifier dan speaker yang disatukan
dalam sebuah kotak akustik. Amplifier surround memiliki 6 kanal yang terdiri
dari Front Left, Center, Front Right, Rear Left (Left Surround), Rear Right
(Right Surround), dan LFE (Subwoofer). Untuk jelasnya saya memberikan ilustrasi
sederhana dari tata letak untuk speaker-speaker tersebut.
Front
Left dan Front Right, merupakan speaker yang umum kita jumpai pada stereo set
amplifier, terdiri dari sebuah woofer dan tweeter. Woofer umumnya menghasilkan
suara nada rendah dengan range frekuensi berkisar 80Hz - 250Hz, sedangkan
tweeter menghasilkan nada tinggi dengan range frekuensi antara 15kHz - 20kHz.
Untuk proyek yang akan kita buat, ada baiknya kita menggunakan sebuah woofer
yang berkualitas baik, dengan ukuran 10 inci dan sebuah tweeter berjenis
piezoelektrik untuk masing-masing front speaker.
Center,
merupakan speaker fullrange, yang menghasilkan suara dengan range frekuensi
berkisar antara 80Hz - 10Khz. Output dari center speaker ini merupakan suatu
penjumlahan sinyal kiri dan kanan (left + right = center). Pada sebuah film
atau lagu berformat Dolby Surround, umumnya center dipakai untuk dialog/vokal
atau pembicaraan dari aktor/artis sebuah film dan untuk menghasilkan suara yang
bergerak ke hadapan kita. Untuk yang satu ini kita menggunakan sebuah speaker
fullrange dengan ukuran 3 - 4 inci.
Rear
Left dan Rear Right, disebut juga surround speaker. Speaker ini umumnya
merupakan speaker semi-midrange (biasanya digunakan pada televisi atau mini
compo), biasanya disebut juga satellite speaker. Range frekuensinya berkisar
antara 500Hz - 10kHz. Output dari speaker ini merupakan suatu pengurangan
sinyal kiri dan kanan (left - right = surround). Salah satu signal outputnya
umumnya terbalik fasanya (invert phase) sebesar 180 derajat. Sehingga
menghasilkan efek pseudeo stereo. Pada sebuah film speaker surround dipakai
untuk menghasilkan suara suara yang terdengar dari kejauhan atau suara yang
bergerak dari arah belakang mendekati kita. Pada sebuah musik speaker surround
menghasilkan suara back vokal dan umumnya suara-suara seperti gitar, biola dan
terompet terdengar jelas disini. Untuk speaker surround ini pada proyek yang
kita lakukan, menggunakan sepasang satellite speaker berukuran 2 - 3 inci atau
dapat juga menggunakan speaker tv (yang umumnya berbentuk oval) dengan ukuran
kira-kira 2 x 5 inci.
Subwoofer, kadang-kadang diistilahkan sebagai LFE (Low Frequency
Effect). Untuk speaker ini menggunakan speaker subwoofer. Speaker subwoofer
adalah speaker woofer yang didesain secara khusus agar mampu merespon suara
dengan frekuensi yang sangat rendah, yaitu berkisar antara 15Hz - 120Hz. Agar
efek nada rendah tersebut dapat dihasilkan dengan baik (tanpa adanya frekuensi
harmonik) maka kotak akustik/kotak speaker ini juga didesign secara khusus
dengan metode yang bermacam-macam (ada yang speakernya tidak terlihat/didalam
kotak, ada yang menggunakan sekat/labirin, dsb), agar speaker tersebut mampu
memadatkan udara secara efektif, sehingga akan terasa efeknya. Untuk speaker
subwoofer menggunakan ukuran 10 - 12 inchi pada proyek yang akan kita buat.
Dari
sedikit penjelasan diatas, kita dapat mengetahui fungsi dan kegunaan pada
tiap-tiap speaker dan ukuran dari masing-masing speaker yang akan kita gunakan
nanti. Seperti yang kita ketahui bahwa amplifier surround terdiri dari 6 kanal
yang masing-masing kanal merupakan amplifier mono, maka kita dapat
memperkirakan spesifikasi dari masing-masing amplifier yang kita gunakan untuk
membunyikan masing-masing speaker tersebut. Konfigurasi dari tiap-tiap
amplifiernya adalah sbb:
Untuk kanal Front Left & Front Right kita menggunakan sebuah
amplifier stereo dengan daya maksimal 150 Watt RMS (75 W + 75 W)
Untuk kanal Center kita menggunakan amplifier mono dengan daya maksimal
40 Watt RMS.
Untuk kanal Center kita menggunakan amplifier mono dengan daya maksimal
40 Watt RMS.
Untuk kanal Surround Left & Surround Right kita menggunakan
amplifier stereo dengan daya maksimal 40 Watt RMS (20 W + 20 W)
Untuk kanal Subwoofer kita menggunakan amplifier mono dengan daya
maksimal 200 Watt RMS.
Jadi,
kita membutuhkan 4 jenis amplifier yang berbeda spesifikasinya. Jika kita
melihat konfigurasi diatas, pasti kamu berfikir bahwa banyak sekali daya
listrik yang dibutuhkan (boros)! Hal itu sebenarnya salah! Spesifikasi diatas
jika dijumlah adalah "150+40+40+200 = 430 Watt", akan tetapi itu
merupakan daya maksimal yang sanggup ditangani oleh amplifier tersebut.
Maksudnya adalah, jika kita memaksimalkan suara amplifier tersebut maka memang
daya yang dikeluarkan sebesar itu, tapi toh rasanya tidak mungkin kamu menonton
film dengan suara yang sangat besar! Hal itu juga bergantung pada jenis
amplifier yang kamu gunakan (apakah kelas A, B, AB, C, D, atau....) yang
mempengaruhi efisiensinya pada kondisi diam sampai dengan kondisi full load.
Umumnya amplifier kelas C, D, dsb; (yang beredar dipasaran dalam bentuk kit PCB
atau jadi) memiliki efisiensi yang cukup tinggi, pada umumnya diatas 90% pada
kondisi diam, dan diatas 70% pada kondisi normal.
Ampilfier ini akan ideal digunakan pada ruangan yang luasnya kira-kira
28m2 sampai 50m2 .
Untuk
rangkaian Front Left dan Front Right (FL & FR) ditambahkan rangkaian Tone
Control sebelum input ke amplifier sehingga kamu bisa mengatur nada sesuai
selera kamu. Juga untuk rangkaian Surround dan Center juga dapat ditambahkan
Tone Control sebelum input ke amplifier. Khusus untuk rangkaian Subwoofer kamu
bisa menambahkan rangkaian Active Subwoofer, yaitu rangkaian filter low pass
untuk membatasi output subwoofer berkisar antara 15Hz - 120 Hz saja.
Tags:
Elektronik
Leave a comment