Ditilang pak polisi
Gw pnya tetangga namana Kosim,
dia punya hobi berburu burung,
nah pada suatu hari kosim berangkat untuk berburu,
berhubung agak jauh Kosim berangkat degan mngendarai sepeda motor,
ketika di tengah perjalanan Kosim bertemu sama Pak Polisi,
kemudian polisi itu menyuruh Kosim berhenti.
nah pada suatu hari kosim berangkat untuk berburu,
berhubung agak jauh Kosim berangkat degan mngendarai sepeda motor,
ketika di tengah perjalanan Kosim bertemu sama Pak Polisi,
kemudian polisi itu menyuruh Kosim berhenti.
Pak Polisi bertanya, “Mana Sim?”
Kosim menjawab “Cari burung Pak!”
Polisi bertanya lagi “Mana Sim?”
Kosim: “Cari burung pak.!!”
Polisi: “Mana Siiim…”
Kosim: “Cari burung paaak..!!”
Polisi: “Kutilang kau!”
Kosim: “Perkutut pak..!!”
Kosim menjawab “Cari burung Pak!”
Polisi bertanya lagi “Mana Sim?”
Kosim: “Cari burung pak.!!”
Polisi: “Mana Siiim…”
Kosim: “Cari burung paaak..!!”
Polisi: “Kutilang kau!”
Kosim: “Perkutut pak..!!”
Awas
ketahuan PLN
Satu pasangan muda sangat bersuka cita demi
mengetahui sang isteri hamil muda.
Namun sebelum mendapat kepastian dari dokter, mereka sepakat untuk merahasiakan kehamilan tersebut.
Isteri: “Pa, nggak usah diomongin dulu ya…takut gagal, ‘kan nggak enak kalau sudah di-omong2in”
Suami: “Oke deh ma, janji nggak bakalan diomongin sebelum ada konfirmasi dokter”
Tiba2 datang karyawan PLN ke rumah mereka untuk menyerahkan tagihan dan denda atas tunggakan rekening listrik mereka bulan yang lalu.
Tukang Rekening PLN: “Nyonya terlambat 1 bulan.”
Isteri: “Bapak tahu dari mana…? Papa… Tolong nih bicara sama orang PLN ini…!”
Suami: “Eh, sembarangan… bagaimana anda bisa tahu masalah ini?”
Tukang Rekening PLN: “Semua tercatat di kantor kami, Pak.”
Suami (tambah sengit): “Oke, besok saja saya ke kantor Bapak untuk menyelesaikan masalah ini!”
== Besokannya… ==
Suami: “Bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya?”
Karyawan PLN: “Ya tahu dong, lha wong ada catatannya pada kami!”
Suami: “Jadi saya mesti bagaimana agar berita ini dirahasiakan, Pak?”
Karyawan PLN: “Ya mesti bayar dong Pak!”
Suami (sialan gue diperes nih!) : “Kalau saya tidak mau bayar,bagaimana?”
Karyawan PLN: “Ya punya Bapak terpaksa kami putus…”
Suami: “Maknya di kupyak…? Lha, kalo diputus…nanti isteri saya bagaimana…?”
Karyawan PLN: “Kan masih bisa pakai lilin.”
Suami: “@?#!!*&%$????”
Namun sebelum mendapat kepastian dari dokter, mereka sepakat untuk merahasiakan kehamilan tersebut.
Isteri: “Pa, nggak usah diomongin dulu ya…takut gagal, ‘kan nggak enak kalau sudah di-omong2in”
Suami: “Oke deh ma, janji nggak bakalan diomongin sebelum ada konfirmasi dokter”
Tiba2 datang karyawan PLN ke rumah mereka untuk menyerahkan tagihan dan denda atas tunggakan rekening listrik mereka bulan yang lalu.
Tukang Rekening PLN: “Nyonya terlambat 1 bulan.”
Isteri: “Bapak tahu dari mana…? Papa… Tolong nih bicara sama orang PLN ini…!”
Suami: “Eh, sembarangan… bagaimana anda bisa tahu masalah ini?”
Tukang Rekening PLN: “Semua tercatat di kantor kami, Pak.”
Suami (tambah sengit): “Oke, besok saja saya ke kantor Bapak untuk menyelesaikan masalah ini!”
== Besokannya… ==
Suami: “Bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya?”
Karyawan PLN: “Ya tahu dong, lha wong ada catatannya pada kami!”
Suami: “Jadi saya mesti bagaimana agar berita ini dirahasiakan, Pak?”
Karyawan PLN: “Ya mesti bayar dong Pak!”
Suami (sialan gue diperes nih!) : “Kalau saya tidak mau bayar,bagaimana?”
Karyawan PLN: “Ya punya Bapak terpaksa kami putus…”
Suami: “Maknya di kupyak…? Lha, kalo diputus…nanti isteri saya bagaimana…?”
Karyawan PLN: “Kan masih bisa pakai lilin.”
Suami: “@?#!!*&%$????”
Buah apa yang buat monyet bingung?
Buah jambu!
Loh, kok jambu?
…….
Tuh kan bingung…
Loh, kok jambu?
…….
Tuh kan bingung…
Binatang apa yang paling kecil?
Suatu malam di tempat tidur.
Kakek: Say, binatang apa yang
paling kecil?
Nenek: Semut!
Kakek: Salah.
Nenek: Anak terkecil dari kuman
yang paling kerdil kegencet penggilas jalan, gak kebayang tuh kecilnya.
Kakek: Tetep juga Salah.
Nenek: Jadi apa dong. (Nenek udah
mulai ngambek, jawabannya salah molo)
Kakek: Yang benar adalah CACING!
Nenek: Lho, kok cacing?
Kakek: Ya dunks, anak kuman kan
bisa cacingan. Lo bayangin deh, betapa kecilnya tuh cacing!
Nenek: Wakakakakakakaka….. (ketawa terakhir)
gadis matematika dan gadis logika
Ada dua orang gadis, salah satu
dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan….
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan….
M : Apakah kamu juga
memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.
L : Itu hal yang Logis. Dia ingin
memperkosa kita.
M : Oh tidak, dengan kecepatan
berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.
L : Hanya ada 1 cara logis yg
harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.
yaitu berjalan lebih cepat.
M : Itu tidak banyak membantu,
gimana nich…..
L : Tentu saja itu tidak
membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.
M : Lalu, apa yang harus kita
lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit…
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit…
L : Hanya ada satu langkah Logis
yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.
Setelah kedua gadis itu berpisah,
ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.
M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu
tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?
L : Setelah kita berpisah dia
mengikuti aku terus.
M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang
terjadi kemudian dengan
kamu?
kamu?
L : Sesuai dengan logika saya
langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.
M : Dan… dan..
L : Sesuai dengan logika dia
berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap…
di tempat yang gelap…
M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?
L : Hanya ada satu hal logis yang
dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..
yaitu saya mengangkat rok saya..
M : Oh… Lalu apa yang dilakukan
pria tadi?
L : Sesuai dengan logika… Dia
menurunkan
celananya…
celananya…
M : Oh tidak… Lalu apa yang
terjadi kemudian?
L : Hal yang logis bukan, kalau
gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya… So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu…
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya… So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu…
Seorang salesman alat penghisap
debu menuju ke sebuah rumah. Diketuknya pintu depan. Sebelum sempat nyonya
rumah itu berkata sepatah katapun, ia menghamburkan segala macam kotoran ke
karpet ruang tamu.
“Nyonya,” katanya, “saya yakin akan kemampuan mesin ini. Karpet ini akan bersih kembali dalam sekejap. Jika nanti masih ada kotoran yang tertinggal, saya bersedia memakannya.”
“Kalau begitu,” kata nyonya itu,”mulailah makan. kami belum punya listrik.”
“Nyonya,” katanya, “saya yakin akan kemampuan mesin ini. Karpet ini akan bersih kembali dalam sekejap. Jika nanti masih ada kotoran yang tertinggal, saya bersedia memakannya.”
“Kalau begitu,” kata nyonya itu,”mulailah makan. kami belum punya listrik.”
bahaya merokok
Setelah selesai membaca buku tentang
bahaya merokok. Andi mengetahui bahwa merokok itu sangat berbahaya. kemudian ia
berjanji kepada dirinya sendiri, yang kemudian janjinya itu ditulis di tembok
yang berbunyi :
” Setelah membaca buku dan mengetahui bahayanya merokok, mulai sekarang saya berjanji, saya akan berhenti MEMBACA!!!”
” Setelah membaca buku dan mengetahui bahayanya merokok, mulai sekarang saya berjanji, saya akan berhenti MEMBACA!!!”
lapangan golf di sana bagus sekali
Ketika Patrick bermain golf
bersama pastor O,Brien, ia melontarkan sebuah pertanyaan teologis yang sangat
penting:
“Pastor, apakah ada lapangan golf di surga?”
“Wah, sampai sekarang saya tidak tahu. Nanti kalau ada kesempatan saya akan menanyakan soal itu kepada Tuhan dan jawabnya pasti akan saya beritahu kamu.”
Minggu berikutnya mereka berdua bermain golf kembali dan Patrick masih mengajukan pertanyaan yang sama. “Pastor apakah anda sudah menemukan
lapangan golf di surga?” “Sudah, sudah. Lapangan golf di sana bagus sekali. Saya dengar kamu diundang untuk bermain di sana minggu depan.”
“Pastor, apakah ada lapangan golf di surga?”
“Wah, sampai sekarang saya tidak tahu. Nanti kalau ada kesempatan saya akan menanyakan soal itu kepada Tuhan dan jawabnya pasti akan saya beritahu kamu.”
Minggu berikutnya mereka berdua bermain golf kembali dan Patrick masih mengajukan pertanyaan yang sama. “Pastor apakah anda sudah menemukan
lapangan golf di surga?” “Sudah, sudah. Lapangan golf di sana bagus sekali. Saya dengar kamu diundang untuk bermain di sana minggu depan.”
jangan boros
Nasrudin berlayar dengan kapal
besar. Cuaca cerah menyegarkan, tetapi Nasrudin selalu mengingatkan orang akan
bahaya cuaca buruk. Orang-orang tak mengindahkannya. Tapi kemudian cuaca
benar-benar menjadi buruk, badai besar menghadang, dan kapal terombang ambing
nyaris tenggelam. Para penumpang mulai berlutut, berdoa, dan berteriak-teriak
minta tolong. Mereka berdoa dan berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin
kebajikan jika mereka selamat.
“Teman-teman!” teriak Nasrudin. “Jangan boros dengan janji-janji indah! Aku melihat daratan!”
“Teman-teman!” teriak Nasrudin. “Jangan boros dengan janji-janji indah! Aku melihat daratan!”
siapa yang pernah liat burung
Seorang pastor, yang berasal dari
Eropa dan bahasa Indonesianya masih kacau, karena punya banyak waktu senggang
,di salurkan dengan melakukan hobi memelihara burung, ada banyak dan bermacam
macam jenisnya. Pada suatu pagi, di temukan oleh si pastor burungnya hilang
semua. Merasa ulah si maling udah keterlaluan, si pastor berencana akan membawa
masalah ini di kotbah minggu.
Pas kebaktian minggu, setelah berkotbah panjang lebar soal moral dan sepuluh perintah tuhan dengan penekanan pada perintah “jangan mencuri” Si pastor bertanya “siapa yang punya burung?”
Seluruh jemaat laki laki segera berdiri.
Menyadari kesalahannya dalam cara bertanya si pastor buru-buru berkata “bukan itu maksud saya” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung?”
Seluruh jemaat wanita berdiri.
Karena si pastor sadar pertanyaannya makin tidak pas, dengan muka merah dia berkata lagi “maaf, bukan itu maksud pertanyaan saya” dan dilanjutkan “maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya”
Separuh jemaat wanita berdiri.
Muka si pastor makin merah, dan juga makin gugup, segera berkata lagi “maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?”
Segera saja semua anak altar berdiri.
Pas kebaktian minggu, setelah berkotbah panjang lebar soal moral dan sepuluh perintah tuhan dengan penekanan pada perintah “jangan mencuri” Si pastor bertanya “siapa yang punya burung?”
Seluruh jemaat laki laki segera berdiri.
Menyadari kesalahannya dalam cara bertanya si pastor buru-buru berkata “bukan itu maksud saya” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung?”
Seluruh jemaat wanita berdiri.
Karena si pastor sadar pertanyaannya makin tidak pas, dengan muka merah dia berkata lagi “maaf, bukan itu maksud pertanyaan saya” dan dilanjutkan “maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya”
Separuh jemaat wanita berdiri.
Muka si pastor makin merah, dan juga makin gugup, segera berkata lagi “maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?”
Segera saja semua anak altar berdiri.
Tags:
Other
hahaha....